Mengapa seekor burung bisa terbang, bukan karena dia punya sayap tapi karena dia mau mengepakan sayapnya dengan sungguh-sungguh | FG
Berangkat dari Twitter saya diatas sedikit saya jabarkan, bahwa setiap manusia yang lahir semuanya diberi otak, akal atau pikiran sama halnya burung yang menetas dari telurnya merekapun dibekali sayap atau swiwi (jare wong jawa), tetapi tidak semua burung bersayap bisa terbang, burung yang malas mengembangkan dan mengepakan sayapnya dia hanya akan hidup dilingkungan yang itu-itu saja sehingga si burung kurang berkembang dalam banyak hal.
Manusiapun akan mengalami hal yang sama seperti burung alias manuk (jare wong jawa) akan sulit berpikir maju jika malas untuk mengembangkan otak, akal maupun pikirannya, alhasil kita akan terpenjara dalam ketidakmapanan atau terkudeta dari transformasi hidupisasi, gampangnya 'seperti katak dalam kaleng' alias 'kodok nang jero tempolong' (jare wong jawa). Temans kembangkan otak, akal, pikiran dan keahlian anda seperti burung yang sungguh-sungguh mengepakkan sayapnya hingga mampu terbang menjelajah dunia. Satu pembelajaran dari satwa bersayap untuk Sebuah Inspirasi Hati
Manusiapun akan mengalami hal yang sama seperti burung alias manuk (jare wong jawa) akan sulit berpikir maju jika malas untuk mengembangkan otak, akal maupun pikirannya, alhasil kita akan terpenjara dalam ketidakmapanan atau terkudeta dari transformasi hidupisasi, gampangnya 'seperti katak dalam kaleng' alias 'kodok nang jero tempolong' (jare wong jawa). Temans kembangkan otak, akal, pikiran dan keahlian anda seperti burung yang sungguh-sungguh mengepakkan sayapnya hingga mampu terbang menjelajah dunia. Satu pembelajaran dari satwa bersayap untuk Sebuah Inspirasi Hati